ANALISIS NERACA AIR PADA DAERAH IRIGASI RAWA GAMBUT DI DESA TALIO HULU

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan pangan juga meningkat. Terlebih lagi munculnya pandemi Covid-19 yang berdampak di berbagai sektor kehidupan masyarakat, termasuk potensi krisis pangan. Pemerintah Indonesia merespon ini kebijakan diantaranya menggali lahan untuk pertanian Indonesia, pengembangan gambut ada Kalimantan Tengah melalui Program Food Estate (FE). Air pada perlu dikelola baik melakukan analisis neraca air, sebelum pencetakan sawah. Salah satu lokasi FE adalah Daerah Irigasi Rawa Talio Desa Hulu berada areal dan dipengaruhi oleh pasang surut. Dalam tahapan penelitian menggunakan metode Kriteria Perencanaan 01 (KP-01) aplikasi Cropwat. Data primer diperoleh dari pengukuran debit saluran sekunder. sekunder data meteorologi berupa suhu udara, kelembaban lama penyinaran matahari, kecepatan angin, curah hujan harian 10 tahun terakhir (2012-2021), luas potensial tanam Hasil menunjukkan bahwa air irigasi maksimum KP-01 sebesar 1,81 lt/dt/ha sedangkan Cropwat 2,18 lt/dt/ha. Perhitungan menghasilkan lebih kecil dibandingkan Perbedaan hasil perhitungan dikarenakan faktor parameter mempengaruhi yaitu efektif, evapotranspirasi tanaman, adanya pemberian setiap setengah bulanan mencakup konsumtif tanaman serta perkolasi. ketersediaan Nreca lapangan surut terjadi surplus atau berlimpah air.